LAPORAN
PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
“Netmask - Supernetting”
Oleh:
Nama :
Fabendri Alfaldi
N I M :
1203235
Prodi :
Pendidikan Teknik Informatika
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
A. TUJUAN
1. Mahasiswa
dapat memahami fungsi Supernet pada jaringan komputer.
2. Mahasiswa
dapat melakukan konfigurasi netmask untuk membentuk Supernet.
B. ALAT
DAN BAHAN
1. Personal
Computer
2. LAN
Card / NIC
3. Switch
/ Hub
4. Kabel
ethernet Straight / Trought dan Cross Over
C. TEORI
SINGKAT
Untuk beberapa alasan yang menyangkut
pengembangan jaringan lokal yang memiliki keterbatasan jumlah IP Address,
terutama pada kelas C, network administrator biasanya melakukan supernetting.
Esensi dari supernetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian network
dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian network
dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian bit host. Address beberapa
network menurut struktur baku digabung menjadi sebuah supernetwork. Cara ini
menciptakan supernetwork yang merupakan gabungan dari beberapa network,
sehingga menyebabkan jumlah maksimum host yang lebih banyak dalam network
tersebut.
Suatu supernet didefinisikan dengan
mengimplementasikan masking bit (subnet mask) kepada IP Address.
Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit
yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking)
oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan
sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking ( on
), sedangkan bit 0 tidak aktif ( off ). Sebagai contoh kasus, mari kita ambil
satu IP Address kelas C dengan nomor 192.168.1.16. Ilustrasinya dapat dilihat
Tabel berikut :
Dengan aturan standar, nomor network IP
Address ini adalah 192.168.5 dan nomor host adalah 16. Network tersebut dapat
menampung maksimum lebih dari 254 host yang terhubung langsung. Misalkan pada
address ini akan akan diimplementasikan subnet mask sebanyak 22 bit
255.255.252.0. (Biner = 11111111.11111111.11111100.00000000 ).
Perhatikan bahwa pada 22 bit pertama dari subnet mask tersebut bernilai 1,
sedangkan 10 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 22 bit pertama dari suatu IP
Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai Network bit,
sedangkan 10 bit berikutnya dianggap sebagai Host bit.
Bit yang seharusnya merupakan Network Bit
pada subnet mask standar (bit yang dicetak tebal pada gambar) kemudian
dijadikan Host Bit, menyebabkan terjadinya penggabungan beberapa network
menjadi supernet. Banyaknya network yang dapat digabung menjadi supernet dapat
dihitung dengan rumus :
2n = 22 dimana
n adalah bit yang diubah dari 1 menjadi 0
= 4
Sehingga rentang alamat supernet yang
terbentuk adalah :
192.168.4.0 s.d 192.168.7.255
D. Langkah
Kerja
1. Bentuk
kelompok praktikum menjadi tiga, masing-masing kelompok akan membangun sebuah
segmen jaringan.
2. Siapkan
beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel ethernet straight-trought dan switch/hub.
3. Hubungkan
masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel ethernet, sehingga menjadi membentuk
sebuah segmen jaringan.
4. Setiap
segmen network yang dibangun oleh masing-masing kelompok digabung sehingga membentuk
sebuah supernetwork, seperti gambar berikut :
a. Konfigurasilah IP Address dan Subnet mask pada masing-masing
Host.
b. Lakukanlan test koneki dari masing-masing host ke host
yang lain dengan menggunakan command
Ping, lalu isi tabel berkut
:
No.
|
Uji Koneksi (ping)
|
Respon
|
|
Dari
|
Ke
|
||
1
|
192.168.4.1
|
192.168.4.0
192.168.4.2
192.168.4.3
...
192.168.7.5
192.168.7.255
|
Request
time out
Reply
from 192.168.4.2: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
Reply
from 192.168.4.3: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
…
Reply
from 192.168.7.5: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
Request
time out
|
2
|
192.168.4.2
|
192.168.4.0
192.168.4.1
192.168.4.3
...
192.168.6.5
192.168.7.255
|
Request
time out
Reply
from 192.168.4.1: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
Reply
from 192.168.4.2: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
…
Reply
from 192.168.6.5: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
Request
time out
|
3
|
192.168.4.3
|
192.168.4.0
192.168.4.1
192.168.4.2
...
192.168.7.5
192.168.7.255
|
Request
time out
Reply
from 192.168.4.1: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
Reply
from 192.168.4.2: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
…
Reply
from 192.168.7.5: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
Request
time out
|
…
|
…
|
…
|
|
15
|
192.168.7.5
|
192.168.4.0
192.168.4.1
192.168.4.2
...
192.168.7.4
192.168.7.255
|
Request
time out
Reply
from 192.168.4.1: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
Reply
from 192.168.4.2: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
…
Reply
from 192.168.7.4: bytes=32 time<1ms ttl="128</span">1ms>
Request
time out
|
5. Melalui
Command Prompt DOS, ketik net view
Server
Name Remark
------------------------------------------
\\PC1
\\PC2
\\PC3
…
\\PC18
\\PC19
\\PC20
The command
completed successfully.
6. Lihat
informasi yang ditampilkan, PC yang mana saja yang terhubung dengan jaringan
anda?.
PC yang terhubung dengan jaringan saya adalah PC yang
memiliki subnet mask 255.255.252.0.
7. Buatlah
kesimpulan percobaan diatas.
Kesimpulan dari percobaan diatas adalah
dengan supernet dapat menggabunkan beberapa network yang berarti dapat
menghubungkan lebih banyak host dalam satu network
identifier.
E. EVALUASI
1. Apa
yang dimaksud dengan supernet?
Supernetting
adalah proses menggabungkan dua atau lebih blok IP address menjadi satu
kesatuan. Jika proses subnetting dapat membagi sebuah network menjadi beberapa
subnet, maka supernetting merupakan proses kebalikannya. Supernetting
menggabungkan beberapa network yang berdekatan sehingga terbentukalah sebuah
supernet. Pada umumnya diterapkan pada network yang cukup besar untuk
memudahkan proses rounting. Supernetting disebut juga Classless Inter-Domain
Rounting atau CIDR.
Manfaat dari SUPERNETTING, adalah mengupdate
router dengan cara efisien, yaitu mengirimkan informasi banyak route dalam satu
pemberitahuan sehingga menghemat bandwidth dan meminimalkan pekerjaan router.
2. Bagaimana
cara mengimplementasikan teknik supernet untuk menggabung beberapa network?
Misalkan network yang digabung adalah kelas C.
Cara
mengimplementasikan teknik supernet untuk menggabungkan beberapa network pada
kelas C adalah dengan memperkecil jumlah bit 1 atau memperbesar jumlah bit 0
pada subnet mask-nya. Seperti contoh
berikut:
192
|
168
|
90
|
10
|
11000000
|
10101000
|
01011010
|
00001010
|
IP Address
255
|
255
|
248
|
0
|
11111111
|
11111111
|
11111000
|
00000000
|
Subnet Mask (Supernet Mask)
192
|
168
|
88
|
0
|
11000000
|
10101000
|
01011000
|
00000000
|
Network Address
192
|
168
|
95
|
255
|
11000000
|
10101000
|
01011111
|
11111111
|
Broadcast Address
Dengan aturan standar, nomor network IP
Address ini adalah 192.168.90 dan nomor host adalah 10. Pada address ini akan
akan diimplementasikan subnet mask sebanyak 21 bit 255.255.248.0.( Biner =
11111111.11111111.11111000.00000000 ). Perhatikan bahwa pada 21 bit
pertama dari subnet mask tersebut bernilai 1, sedangkan 11 bit berikutnya 0. Dengan
demikian, 21 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask
tersebut akan dianggap sebagai Network bit, sedangkan 11 bit berikutnya
dianggap sebagai Host bit.
Bit yang seharusnya merupakan Network Bit
pada subnet mask standar (bit yang dicetak tebal pada gambar) kemudian
dijadikan Host Bit, menyebabkan terjadinya penggabungan beberapa network
menjadi supernet. Banyaknya network yang dapat digabung menjadi supernet dapat
dihitung dengan rumus :
2n = 23 dimana
n adalah bit yang diubah dari 1 menjadi 0
= 8
Sehingga rentang alamat supernet
192.168.88.0 s.d 192.168.95.255
3. Diketahui
sebuah alamat IP : 200.100.200.100/21.
Tentukan :
a. Subnetmask
255
|
255
|
248
|
0
|
11111111
|
11111111
|
11111000
|
00000000
|
b. Network
Address
200
|
100
|
200
|
0
|
11001000
|
01100100
|
11001000
|
00000000
|
c. Broadcast
Address
200
|
100
|
207
|
255
|
11001000
|
01100100
|
11001111
|
11111111
|
d. Apabila
alamat tersebut merupakan sebuah alamat host pada sebuah supernet, buat rincian
supernetnya!
Rentang
alamat supernetnya adalah:
200.100.200.0
s.d 200.100.207.255
200.100.200.0
200.100.200.1
…
200.100.200.100
…
200.100.200.255
200.100.201.0
200.100.201.1
…
200.100.201.255
200.100.202.0
200.100.202.1
…
200.100.202.255
200.100.203.0
200.100.203.1
…
…
200.100.207.255
|
1 komentar:
thanks gan sudah share
solder uap
Post a Comment