LAPORAN
PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
“Instalasi Perangkat Jaringan Lokal”
Oleh:
Nama :
Fabendri Alfaldi
N I M :
1203235
Prodi :
Pendidikan Teknik Informatika
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
A.
Tujuan
1. Dengan
mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menginstallasi hardware
jaringan LAN dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa
diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan komputer.
3. Mahasiswa
diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan.
4. Mahasiswa
dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan peer to peer.
5. Mahasiswa
dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan LAN sederhana.
B.
Alat dan Bahan
1. Personal
Computer
2. LAN
Card / NIC
3. Switch
/ Hub
4. Kabel
Cross - Over
5. Kabel
Straight / Trough
C.
Materi Teoritis
1. Instalasi
Perangkat Keras
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang
meliputi komponen hardware dan software. Komponen software meliputi: Personal
Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen
software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol
Jaringan.
a.
Personal Computer
Tipe
personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk
kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu
mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe
Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki
unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai
workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan
mengelola operasional jaringan tersebut.
b.
Network Interface Card (NIC) / LAN
Card
Berdasarkan
tipe bus, ada beberapa tipe Network Interface Card (NIC) atau network card,
yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang banyak digunakan, yaitu
PCI.
Kartu
jaringan (NIC/LAN Card) adalah seperangkat papan circuit yang ditancapkan pada
motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan media
jaringan.
Gambar
1. Kartu jaringan (Network Interface Card)
c.
Pengkabelan
Jaringan
komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan
sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva
terbuka dengan terminator diujungnya. Seiring dengan perkembangan teknologi,
penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi
telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan
laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Hingga
sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum
(seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi
“langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit bagaimana
komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga
teknologi laser. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi
jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya
menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted
pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari
penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak
sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card)
yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel
UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel
: Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi Jaringan
|
Topologi
Jaringan
|
Topologi
Bus
|
Coaxial
|
Topologi
Ring
|
Twisted
pair / Fiber Optik
|
Topologi
Star
|
Twisted
pair
|
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan
dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
a.
Coaxial cable
b.
Fiber Optik
c.
Twisted pair (UTPunshielded twisted pair
dan STP shielded twisted pair)
-
Cross Over
- Straight
Trought
- Roll
Over
(Pembahasan
pengkabelan telah di bahas mendalam pada pertemuan pertama)
2. Protokol
Jaringan / IP Address
IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk
memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah
bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format
IP Address dapat berupa bentuk ‘biner’ (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
dengan x merupakan bilangan biner). Atau dengan bentuk empat bilangan decimal
yang masing-masing dipisahkan oleh titik bentuk ini dikenal dengan ‘dotted
decimal’
(xxx.xxx.xxx.xxx
adapun xxx merupakan nilai dari satu oktet/delapan bit).
Sebelumnya
dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang berjumlah
sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:
Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah :
126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A
Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host
yang besar
Kelas B
Format :
10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah :
16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B
Deskripsi : Dialokasikan untuk
jaringan besar dan sedang
Kelas
C
Format
:
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit
pertama : 110
Panjang
NetID : 24 bit
Panjang
HostID : 8 bit
Byte
pertama : 192-223
Jumlah
: 2.097.152 Kelas
C
Range
IP : 1.xxx.xxx.xxx
sampai 223.255.255.xxx
Jumlah
IP : 254 IP Address
pada setiap Kelas C
Deskripsi
: Digunakan untuk
jaringan berukuran kecil
Kelas
D
Format
: 1110mmmm.mmmmmmm.
mmmmmmm. mmmmmmm
Bit
pertama : 1110
Bit
multicast : 28 bit
Byte
inisial : 224-247
Deskripsi
: Kelas D digunakan untuk keperluan
IP multicasting (RFC 1112)
Kelas
E
Format
:
1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr
Bit
pertama : 1111
Bit
cadangan : 28 bit
Byte
inisial : 248-255
Deskripsi
: Kelas E dicadangkan
untuk keperluan eksperimental.
Saat
ini dikenal juga cara pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter
Domain Routing (CIDR) (network/mask). Istilah lain yang digunakan untuk
menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik
yakni: Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network
prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”,
diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
Misalnya,
ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network
prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka 8 menunjukan notasi CIDR yang
merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix, yang berarti
netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak
16.777.214 node. Contoh lain untuk menunjukan suatu network kelas B
167.205.xxx.xxx digunakan: 167.205/18. Angka 18 merupakan notasi CIDR, yang
berarti netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah 255.255.192.0 dengan
jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak
16.382 node.
a.
Pengalokasian IP address
IP
Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID.
Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host
dalam satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih
network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan
IP address se-efisien mungkin.
Terdapat
beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak
digunakan. Aturan tersebut adalah :
ð
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat
digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’.
(‘Loop-Back’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya
sendiri).
ð
Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1
(contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat
broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota
jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan
oleh seluruh anggota network tersebut.
ð
Network ID dan host ID tidak boleh sama
dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host
ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang
digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
ð
Host ID harus unik dalam suatu network
(dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
IP address, subnet mask, broadcast
address merupakan dasar dari teknik routing di Internet. Untuk memahami ini
semua kemampuan matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary
akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.
b.
Alokasi IP Address di Jaringan
Teknik
subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan sejumlah alamat
IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting bila kita
mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan di
distribusikan ke beberapa LAN.
Untuk
memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP dari 192.168.1.0
s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk alokasi
tersebut adalah:
192.168.1.255 - broadcast address LAN
255.255.255.0 - subnet mask LAN
192.168.1.0 - netwok address LAN.
192.168.1.25
- contoh IP salah satu workstation di LAN.
Perhatikan
bahwa,
v Alamat
IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation, tapi untuk
menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah
keren-nya alamat IP 192.168.1.0 di sebut network address.
v Alamat
IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation, karena
digunakan untuk alamat broadcast. Alamat broadcast digunakan untuk memberikan
informasi ke seluruh workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut.
Contoh informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan Routing Information
Protocol (RIP).
v Subnet
mask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat diterjemahkan bahwa
setiap bit “1” menunjukan posisi network address, sedang setiap bit “0”
menunjukkan posisi host address.
Konsep network address dan host address
menjadi penting sekali berkaitan erat dengan subnet mask. Perhatikan dari
contoh di atas maka alamat yang digunakan adalah :
192.168.1.0 network address
192.168.1.1 host ke 1
192.168.1.2 host ke 2
192.168.1.3 host ke 3
……
192.168.1.254 host ke 254
192.168.1.255 broacast address
Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak
pernah berubah sama sekali. Hal ini menyebabkan network address yang digunakan
192.168.1.0. Jika diperhatikan maka 192.168.1 terdiri dari 24 bit yang konstan
tidak berubah, hanya 8 bit terakhir yang berubah memberikan identifikasi mesin
yang mana. Tidak heran kalau netmask yang digunakan adalah (binary)
11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal) 255.255.255.0. Walaupun alamat IP
workstation tetap, tetapi netmask yang digunakan di masing-masing router akan
berubah-ubah bergantung pada posisi router dalam jaringan.
D.
Langkah Kerja
1. Menginstall
dan Mengkonfigurasi Network Adapter Card
Network adapter card (kartu jaringan) harus dipasang
di dalam komputer, agar komputer yang dapat “berinteraksi” di dalam jaringan.
Kartu jaringan menggunakan media fisik untuk tipe network, media dan protokol.
Windows98 mendukung beberapa tipe network, yaitu:
a.
Ethernet,
b.
Token Ring,
c.
Attached Resource Computer Network
(ARCNet),
d.
Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
e.
Wireless, infrared,
f.
Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Windows 98 mendukung 4 buah kartu
jaringan sekaligus di dalam 1 komputer. Setelah memasang kartu jaringan
selanjutnya, memasang driver kartu jaringan. Untuk menginstall dan
mengkonfigurasi kartu jaringan dilakukan dengan cara icon Add New Hardware
Wizard atau Network di Control Panel.
Windows 98 secara otomatis memberikan
interrupt request (IRQ) dan input/output (I/O) address untuk kartu jaringan.
The base I/O port address defines a memory address through which
data will flow to and from the adapter. Prosedur yang dilakukan untuk menginstall
dan mengkonfigurasi kartu jaringan:
a.
Control Panel,
double-klik icon Network.
b.
Pilih tab Configuration, klik Add.
c.
Setelah itu muncul kotak dialog Select
Network Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.
d.
Pilih jenis adapter yang digunakan,
setelah itu klik OK.
e.
Klik OK untuk menutup kotak
dialog Network Properties.
f.
Setelah meng-copy file yang dibutuhkan
untuk menginstall kartu jaringan, Windows 98 akan me-restart komputer.
g. Setelah
komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan
double-klik icon Network.
h.
Pilih Adapter, lalu klik Properties.
2. Menginstall
Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” antara dua buah komputer
atau lebih dalam jaringan komputer, gunakan protokol yang sering (umum)
digunakan. Prosedur yang dilakukan untuk menginstall protokol jaringan:
a.
Buka Control Panel dan
double-klik ikon Network.
b.
Dalam tab Configurasi klik Add.
c.
Pada kotak dialog Select Network
Component Type, pilih Protocol dan klik Add.
d.
Pilih Manufacturer dan Network
Protocol dan klik OK. (lihat Gambar berikut).
Windows98
menyediakan multiple-protokol di dalam satu computer meliputi
a.
NetBIOS Enhanced User Interface
(NetBEUI), protokol sederhana yang dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana
dengan hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran (broadcast base).
b.
Internetwork Packet Exchange/Sequenced
Packet Exchange (IPX/SPX), protokol yang digunakan dalam lingkungan Novell
NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare, karena
IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
c.
Microsoft Data-link Control(DLC), dibuat
oleh IBM digunakan untuk IBM mainframe dan AS/400.
d.
Transmission Control Protocol/Internet
Protokol(TCP/IP), protokol standar yang umum digunakan.
e.
Fast Infrared Protocol, digunakan secara
wireless (tanpa kabel), protocol yang mendukung penggunaan hubungan jarak dekat
dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared Data Association) digunakan antara
lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digital assistant (PDA)
untuk saling berkomunikasi.
f.
Asynchronous Transfer Mode (ATM),
teknologi jaringan high-speed yang mampu mengirim data, suara, dan video secara
real-time.
3. Mengkonfigurasi
TCP/IP
a.
Pada Control Panel -> Network
Connections akan muncul gambar seperti di bawah ini.
b.
Klik kanan gambar di atas, kemudian
pilih disable. Kemudian klik kanan lagi gambar di atas dan pilih
properties, maka akan muncul gambar seperti di bawah ini. Klik ganda Internet
Protocol seperti pada gambar.
c.
Langkah selanjutnya adalah isi IP Address
dan subnet mask. Sebagai contoh, komputer yang terhubung pada jaringan komputer
anda adalahh Range IP address 192.168.0.1 – 192.168.0.200 dan
menggunakan subnet mask 255.255.255.0.
d.
Klik OK. Kemudian klik 2x gambar no.1 di
atas, maka LAN akan enable.
e.
Langkah berikutnya adalah memeriksa
apakah komputer anda telah terhubung dengan komputer lain. Bagaimana caranya?
Yaitu
dengan menggunakan perintah ping. Buka command prompt: RUN -> ketikkan cmd
dan tekan enter.
Misal
anda ingin memeriksa apakah komputer dengan IP Address 192.168.0.2 terhubung
dengan komputer yang memiliki IP Address 192.168.0.1. Yang harus anda lakukan
hanyalah mengetikkan ping 192.168.0.2 pada command prompt. Jika tidak berhasil
maka akan muncul pesan Request Timed Out. Jika berhasil maka akan muncul
pesan reply.
E.
Evaluasi dan Penugasan
1.
Hubungkanlah
2 buah komputer secara peer to peer menggunakan kabel Cross Over, seperti
gambar berikut :
a.
Konfigurasilah
IP Address masing-masing PC.
1)
Konfigurasi
IP Address pada PC1
2)
Konfigurasi
IP Address pada PC2
b.
Lakukanlan
test koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping.
1)
Test
koneksi dari PC1 ke PC2
2)
Test
Koneksi dari PC2 ke PC1
c.
Lihat
informasi yang ditampilkan, lalu analisa apakah PC anda sudah terhubung dengan
PC yang lain.
Dari
informasi yang ditampilkan, dapat dianalisa bahwa kedua PC tersebut sudah
terhubung satu sama lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya reply dari IP
Address yang di-ping.
2.
Hubungkankanlah
beberapa komputer dengan menggunakan topologi Star, menggunakan kabel Staright
Trought, sebuah Hub atau Switch sebagai konsentrator, seperti gambar berikut :
a.
Konfigurasilah
IP Address masing-masing PC.
b.
Lakukanlan
test koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping.
c.
Kondisikan
agar seluruh PC saling terkoneksi.
3.
Melalui
Command Prompt DOS, ketik ipconfig /all
Lihat
informasi yang ditampilkan dan buat penjelasan terhadap informasi tersebut.
ipconfig
/all
akan
menampilkan informasi detail tentang konfigurasi jaringan, termasuk info DHCP
server dan mac Address.
4.
Melalui
Command Prompt DOS, ketik net view
Lihat
informasi yang ditampilkan dan buat penjelasan terhadap informasi tersebut.
net view digunakan
untuk melihat komputer yang sedang aktif dan terhubung dengan LAN.
5.
Jelaskan
manfaat dan kegunaan IP Address pada jaringan komputer !
·
IP Address memiliki fungsi untuk menyampaikan data atau informasi
yang tepat ke alamat lokasi yang dituju dengan tepat dalam suatu sistem
komunikasi komputer.
·
IP
Address berfungsi untuk mengidentifikasi host (antarmuka jaringan). IP
address akan mengidentifikasikan jaringan komputer mana yang mengirimkan data
atau informasi.
·
Selain
mengidentifikasi komputer yang melakukan pengiriman agar informasi dapat
diterima dengan penjelasan yang utuh maka IP Address berfungsi sebagai alamat
lokasi jaringan yang dituju.
·
IP Address dirancang untuk
memungkinkan satu komputer (atau perangkat digital lainnya) untuk berkomunikasi
dengan yang lain melalui Internet maupun intranet. IP Address memungkinkan milyaran
perangkat digital terhubung Internet dan di bedakan satu sama lain. Dalam arti
yang sama bahwa seseorang membutuhkan alamat Anda untuk mengirimkan surat,
begitu juga komputer membutuhkan alamat IP untuk berkomunikasi dengan komputer
yang lain.
0 komentar:
Post a Comment