Monday, March 3, 2014

Instalasi Perangkat Jaringan Lokal

Standard
LAPORAN
PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

Instalasi Perangkat Jaringan Lokal





Oleh:
Nama          : Fabendri Alfaldi
N I M          : 1203235
Prodi           : Pendidikan Teknik Informatika

TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014




A.    Tujuan
1.      Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menginstallasi hardware jaringan LAN dengan baik dan benar.
2.      Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protokol pada jaringan komputer.
3.      Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan.
4.      Mahasiswa dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan peer to peer.
5.      Mahasiswa dapat membangun dan mengkonfigurasi jaringan LAN sederhana.

B.     Alat dan Bahan
1.      Personal Computer
2.      LAN Card / NIC
3.      Switch / Hub
4.      Kabel Cross - Over
5.      Kabel Straight / Trough

C.    Materi Teoritis

 1.      Instalasi Perangkat Keras

LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen software meliputi: Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
a.      Personal Computer
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.
b.      Network Interface Card (NIC) / LAN Card
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe Network Interface Card (NIC) atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI.
Kartu jaringan (NIC/LAN Card) adalah seperangkat papan circuit yang ditancapkan pada motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan media jaringan.



Gambar 1. Kartu jaringan (Network Interface Card)

c.       Pengkabelan
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi laser. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel : Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi Jaringan
Topologi Jaringan
Topologi Bus
Coaxial
Topologi Ring
Twisted pair / Fiber Optik
Topologi Star
Twisted pair

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
a.       Coaxial cable
b.      Fiber Optik
c.       Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)
- Cross Over
- Straight Trought
- Roll Over
(Pembahasan pengkabelan telah di bahas mendalam pada pertemuan pertama)

2.      Protokol Jaringan / IP Address
IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP Address dapat berupa bentuk ‘biner’ (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner). Atau dengan bentuk empat bilangan decimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik bentuk ini dikenal dengan ‘dotted decimal’ (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari satu oktet/delapan bit).
Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:
Kelas A
Format                          : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama                   : 0
Panjang NetID              : 8 bit
Panjang HostID            : 24 bit
Byte pertama                : 0-127
Jumlah                          : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP                      : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP                     : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A
Dekripsi                       : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar
Kelas B
Format                         : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama                  : 10
Panjang NetID             : 16 bit
Panjang HostID           : 16 bit
Byte pertama               : 128-191
Jumlah                         : 16.384 Kelas B
Range IP                     : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP                    : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B
Deskripsi                     : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

Kelas C
Format                         : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit pertama                  : 110
Panjang NetID             : 24 bit
Panjang HostID           : 8 bit
Byte pertama               : 192-223
Jumlah                         : 2.097.152 Kelas C
Range IP                     : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP                    : 254 IP Address pada setiap Kelas C
Deskripsi                     : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

Kelas D
Format                         : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm
Bit pertama                  : 1110
Bit multicast                 : 28 bit
Byte inisial                   : 224-247
Deskripsi                     : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC 1112)

Kelas E
Format                         : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr
Bit pertama                  : 1111
Bit cadangan                : 28 bit
Byte inisial                   : 248-255
Deskripsi                     : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
Saat ini dikenal juga cara pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR) (network/mask). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik yakni: Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka 8 menunjukan notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix, yang berarti netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.777.214 node. Contoh lain untuk menunjukan suatu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan: 167.205/18. Angka 18 merupakan notasi CIDR, yang berarti netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah 255.255.192.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.382 node.

a.      Pengalokasian IP address
IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :
ð       Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).
ð       Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
ð       Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
ð       Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).
IP address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik routing di Internet. Untuk memahami ini semua kemampuan matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.

b.      Alokasi IP Address di Jaringan
Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting bila kita mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan di distribusikan ke beberapa LAN.
Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk alokasi tersebut adalah:
192.168.1.255       - broadcast address LAN
255.255.255.0       - subnet mask LAN
192.168.1.0           - netwok address LAN.
192.168.1.25          - contoh IP salah satu workstation di LAN.
Perhatikan bahwa,
v  Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation, tapi untuk menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah keren-nya alamat IP 192.168.1.0 di sebut network address.
v  Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation, karena digunakan untuk alamat broadcast. Alamat broadcast digunakan untuk memberikan informasi ke seluruh workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut. Contoh informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan Routing Information Protocol (RIP).
v  Subnet mask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat diterjemahkan bahwa setiap bit “1” menunjukan posisi network address, sedang setiap bit “0” menunjukkan posisi host address.
Konsep network address dan host address menjadi penting sekali berkaitan erat dengan subnet mask. Perhatikan dari contoh di atas maka alamat yang digunakan adalah :
192.168.1.0               network address
192.168.1.1               host ke 1
192.168.1.2               host ke 2
192.168.1.3               host ke 3
……
192.168.1.254           host ke 254
192.168.1.255           broacast address
Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini menyebabkan network address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan maka 192.168.1 terdiri dari 24 bit yang konstan tidak berubah, hanya 8 bit terakhir yang berubah memberikan identifikasi mesin yang mana. Tidak heran kalau netmask yang digunakan adalah (binary) 11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal) 255.255.255.0. Walaupun alamat IP workstation tetap, tetapi netmask yang digunakan di masing-masing router akan berubah-ubah bergantung pada posisi router dalam jaringan.

D.    Langkah Kerja

1.      Menginstall dan Mengkonfigurasi Network Adapter Card
Network adapter card (kartu jaringan) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer yang dapat “berinteraksi” di dalam jaringan. Kartu jaringan menggunakan media fisik untuk tipe network, media dan protokol. Windows98 mendukung beberapa tipe network, yaitu:
a.       Ethernet,
b.      Token Ring,
c.       Attached Resource Computer Network (ARCNet),
d.      Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
e.       Wireless, infrared,
f.       Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Windows 98 mendukung 4 buah kartu jaringan sekaligus di dalam 1 komputer. Setelah memasang kartu jaringan selanjutnya, memasang driver kartu jaringan. Untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan dilakukan dengan cara icon Add New Hardware Wizard atau Network di Control Panel.

Windows 98 secara otomatis memberikan interrupt request (IRQ) dan input/output (I/O) address untuk kartu jaringan. The base I/O port address defines a memory address through which data will flow to and from the adapter. Prosedur yang dilakukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan:
a.       Control Panel, double-klik icon Network.
b.      Pilih tab Configuration, klik Add.
c.       Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.
d.      Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
e.       Klik OK untuk menutup kotak dialog Network Properties.
f.       Setelah meng-copy file yang dibutuhkan untuk menginstall kartu jaringan, Windows 98 akan me-restart komputer.
g.      Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan double-klik icon Network.
h.      Pilih Adapter, lalu klik Properties.

2.      Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” antara dua buah komputer atau lebih dalam jaringan komputer, gunakan protokol yang sering (umum) digunakan. Prosedur yang dilakukan untuk menginstall protokol jaringan:
a.       Buka Control Panel dan double-klik ikon Network.
b.      Dalam tab Configurasi klik Add.
c.       Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih Protocol dan klik Add.
d.      Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK. (lihat Gambar berikut).



Windows98 menyediakan multiple-protokol di dalam satu computer meliputi
a.       NetBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI), protokol sederhana yang dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana dengan hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran (broadcast base).
b.      Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX), protokol yang digunakan dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare, karena IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
c.       Microsoft Data-link Control(DLC), dibuat oleh IBM digunakan untuk IBM mainframe dan AS/400.
d.      Transmission Control Protocol/Internet Protokol(TCP/IP), protokol standar yang umum digunakan.
e.       Fast Infrared Protocol, digunakan secara wireless (tanpa kabel), protocol yang mendukung penggunaan hubungan jarak dekat dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared Data Association) digunakan antara lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digital assistant (PDA) untuk saling berkomunikasi.
f.       Asynchronous Transfer Mode (ATM), teknologi jaringan high-speed yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.

3.      Mengkonfigurasi TCP/IP
a.       Pada Control Panel -> Network Connections akan muncul gambar seperti di bawah ini.



b.      Klik kanan gambar di atas, kemudian pilih disable. Kemudian klik kanan lagi gambar di atas dan pilih properties, maka akan muncul gambar seperti di bawah ini. Klik ganda Internet Protocol seperti pada gambar.



c.       Langkah selanjutnya adalah isi IP Address dan subnet mask. Sebagai contoh, komputer yang terhubung pada jaringan komputer anda adalahh Range IP address 192.168.0.1 – 192.168.0.200 dan menggunakan subnet mask 255.255.255.0.



d.      Klik OK. Kemudian klik 2x gambar no.1 di atas, maka LAN akan enable.
e.       Langkah berikutnya adalah memeriksa apakah komputer anda telah terhubung dengan komputer lain. Bagaimana caranya?
Yaitu dengan menggunakan perintah ping. Buka command prompt: RUN -> ketikkan cmd dan tekan enter.
Misal anda ingin memeriksa apakah komputer dengan IP Address 192.168.0.2 terhubung dengan komputer yang memiliki IP Address 192.168.0.1. Yang harus anda lakukan hanyalah mengetikkan ping 192.168.0.2 pada command prompt. Jika tidak berhasil maka akan muncul pesan Request Timed Out. Jika berhasil maka akan muncul pesan reply.


E.     Evaluasi dan Penugasan
1.      Hubungkanlah 2 buah komputer secara peer to peer menggunakan kabel Cross Over, seperti gambar berikut :

a.       Konfigurasilah IP Address masing-masing PC.
1)    Konfigurasi IP Address pada PC1



2)    Konfigurasi IP Address pada PC2


b.      Lakukanlan test koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping.
1)    Test koneksi dari PC1 ke PC2

2)    Test Koneksi dari PC2 ke PC1

c.       Lihat informasi yang ditampilkan, lalu analisa apakah PC anda sudah terhubung dengan PC yang lain.
Dari informasi yang ditampilkan, dapat dianalisa bahwa kedua PC tersebut sudah terhubung satu sama lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya reply dari IP Address yang di-ping.

2.      Hubungkankanlah beberapa komputer dengan menggunakan topologi Star, menggunakan kabel Staright Trought, sebuah Hub atau Switch sebagai konsentrator, seperti gambar berikut :



a.       Konfigurasilah IP Address masing-masing PC.
b.      Lakukanlan test koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping.
c.       Kondisikan agar seluruh PC saling terkoneksi.

3.      Melalui Command Prompt DOS, ketik ipconfig /all
Lihat informasi yang ditampilkan dan buat penjelasan terhadap informasi tersebut.
ipconfig /all akan menampilkan informasi detail tentang konfigurasi jaringan, termasuk info DHCP server dan mac Address.

4.      Melalui Command Prompt DOS, ketik net view
Lihat informasi yang ditampilkan dan buat penjelasan terhadap informasi tersebut.
net view digunakan untuk melihat komputer yang sedang aktif dan terhubung dengan LAN.

5.      Jelaskan manfaat dan kegunaan IP Address pada jaringan komputer !
·         IP Address memiliki fungsi untuk menyampaikan data atau informasi yang tepat ke alamat lokasi yang dituju dengan tepat dalam suatu sistem komunikasi komputer.
·         IP Address berfungsi untuk  mengidentifikasi host (antarmuka jaringan). IP address akan mengidentifikasikan jaringan komputer mana yang mengirimkan data atau informasi.
·         Selain mengidentifikasi komputer yang melakukan pengiriman agar informasi dapat diterima dengan penjelasan yang utuh maka IP Address berfungsi sebagai alamat lokasi jaringan yang dituju.
·         IP Address dirancang untuk memungkinkan satu komputer (atau perangkat digital lainnya) untuk berkomunikasi dengan yang lain melalui Internet maupun intranet. IP Address memungkinkan milyaran perangkat digital terhubung Internet dan di bedakan satu sama lain. Dalam arti yang sama bahwa seseorang membutuhkan alamat Anda untuk mengirimkan surat, begitu juga komputer membutuhkan alamat IP untuk berkomunikasi dengan komputer yang lain.

0 komentar: