Wednesday, May 6, 2015

Konfigurasi VPN PPTP pada Mikrotik

Standard

Virtual Private Network (VPN)

VPN dalah sebuah jaringan komputer dimana koneksi antar perangkatnya (node) memanfaatkan jaringan public sehingga yang diperlukan hanyalah koneksi internet di masing-masing site. 
Ketika mengimplementasikan VPN, interkoneksi antar node akan memiliki jalur virtual khusus di atas jaringan public yang sifatnya independen. Metode ini biasanya digunakan untuk membuat komunikasi yang bersifat secure, seperti system ticketing online dengan database server terpusat.

Point to Point Tunnel Protocol (PPTP)

Salah satu service yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jaringan VPN adalah Point to Point Tunnel Protocol (PPTP). Sebuah koneksi PPTP terdiri dari Server dan Client. 
Mikrotik RouterOS bisa difungsikan baik sebagai server maupun client atau bahkan diaktifkan keduanya bersama dalam satu mesin yang sama. Feature ini sudah termasuk dalam package PPP sehingga anda perlu cek di menu system package apakah paket tersebut sudah ada di router atau belum. Fungsi PPTP Client juga sudah ada di hampir semua OS, sehingga kita bisa menggunakan Laptop/PC sebagai PPTP Client.

Biasanya PPTP ini digunakan untuk jaringan yang sudah melewati multihop router (Routed Network). Jika anda ingin menggunakan PPTP pastikan di Router anda tidak ada rule yang melakukan blocking terhadap protocol TCP 1723 dan IP Protocol 47/GRE karena service PPTP menggunakan protocol tersebut.

Topologi

Pada artikel ini akan dicontohkan apabila kita akan menghubungkan jaringan dengan menerapkan VPN dengan PPTP. Untuk topologi nya bisa dilihat pada gambar di bawah.
Gambar 1. Topologi Jaringan VPN
Router Office A dan Router Office B terhubung ke internet via ether 1 dan PC pada masing-masing jaringan lokal terhubung ke Ether 2. Remote client juga sudah terhubung ke internet. 
Kita akan melakukan konfigurasi agar Router A dan jaringan LAN A bisa diakses dari Router B dan jaringan LAN B serta Remote Client. Langkah-langkah setting PPTP dengan Winbox sebagai berikut:

Konfigurasi PPTP Server 

Berdasar topologi di atas, yang menjadi pusat dari link PPTP (konsentrator) adalah Router Office A , maka kita harus melakukan setting PPTP Server pada router tersebut. 

Enable PPTP Server 

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan PPTP server. Masuk pada menu PPP->Interface->PPTP Server . Gunakan profile "Default-encryption" agar jalur VPN terenkripsi. 
Gambar 2. Mengaktifkan PPTP Server

Secret 

Pada tahap ini, kita bisa menentukan username dan password untuk proses autentikasi Client yang akan terkoneksi ke PPTP server. Penggunaan huruf besar dan kecil akan berpengaruh. 

-Local Address adalah alamat IP yang akan terpasang pada router itu sendiri (Router A / PPTP Server) setelah link PPTP terbentuk 
-Remote Address adalah alamat IP yang akan diberikan ke Client setelah link PPTP terbentuk. 

Contoh konfigurasi sebagai berikut. Arahkan agar menggunakan profile "Default-Encryption" 

Gambar 3. Konfigurasi Secret
Sampai disini, konfigurasi Router A (PPTP Server) sudah selesai, sekarang kita lakukan konfigurasi di sisi client.

Client Router Office B 

Langkah-langkah untuk melakukan konfigurasi Client PPTP pada Router Mikrotik adalah sebagai berikut : 

Tambahkan interface baru PPTP Client, lakukan dial ke IP Public Router A (PPTP server) dan masukkan username dan password sesuai pengaturan secret PPTP Server. 
Gambar 4. Konfigurasi PPTP Client
Catatan : IP 10.10.10.100 adalah permisalan ip public dari server, Untuk implementasi sebenarnya sesuaikan dengan ip public yang Anda miliki.  

Setelah koneksi PPTP terbentuk, akan muncul IP Address baru di kedua Router dengan flag “D” yang menempel di interface pptp sesuai dengan pengaturan Secret pada PPTP server.

Static Route 

Sampai disini koneksi VPN antar router sudah terbentuk, akan tetapi antar jaringan lokal belum bisa saling berkomunikasi. Agar antar jaringan local bisa saling berkomunikasi, kita perlu menambahkan routing static dengan konfigurasi

- dst-address : jaringan local Router lawan 
- gateway : IP PPTP Tunnel pada kedua router. 
Gambar 5. Penambahan static route di Router A
Gambar 6. Penambahan static route di Router B

Mobile Client

Client PPTP tidak harus menggunakan Router. Seperti pada topologi jaringan di atas, ada sebuah Remote Client (Laptop) yang akan melakukan koneksi VPN ke Router A. 
Maka kita perlu membuat Secret baru pada PPTP server untuk autentikasi remote client tersebut.

Secret 

username = client2 ; password = 1234 ; Local Address = 10.20.20.1 ; Remote Address = 10.20.20.7 
Gambar 7. Membuat secret baru pada PPTP server.
Kemudian kita perlu melakukan konfigurasi PPTP Client pada Laptop. Langkah-langkahnya akan berbeda pada tiap OS. Berikut tutorial konfigurasi PPTP Client untuk OS Windows 7.

Konfigurasi PPTP Client Windows 7 

Pastikan Laptop anda sudah bisa akses internet. Masuk pada menu Network and Sharing Center, kemudian create koneksi baru dengan memilih Set up new connection or network.
Gambar 8. Set up new connection or network.
Pada tampilan window selanjutnya, pilih Connect to a workplace, lalu klik next.
Gambar 9. Connect to a workplace
Kemudian, pilih Use My Internet Connection (VPN)
Gambar 10. Use My Internet Connection (VPN)
Pada langkah berikutnya, kita diminta untuk memasukkan ke IP Address mana kita akan melakukan koneksi. Sesuai topologi, maka kita masukkan IP address public Router A. Destination name adalah parameter untuk memberikan nama pada interface VPN yang sedang dibuat. 
Gambar 11. Masukkan IP Address yang akan dikoneksikan.
Selanjutnya masukkan username dan password sesuai pengaturan Secret yang ada di PPTP server. Lalu klik Connect. 
Gambar 12. Masukkan username dan password.
Akan ada proses autentikasi, tunggu sampai selesai.
Gambar 13. Proses Authentikasi.
Jika sudah selesai, di laptop akan muncul interface baru dengan nama VPN Office A dan terpasang IP address yang mengambil dari ip-pool Remote Address sesuai dengan pengaturan profile dan Secret pada PPTP Server. 

Sampai disini koneksi VPN dari Laptop ke Router A sudah terbentuk.  Laptop sudah bisa akses ke Router A dan Jaringan LAN A.  

Untuk melakukan remote ke Router A tinggal anda masukkan IP addres Router yang terpasang setelah link VPN terbentuk, yaitu IP address 10.20.20.1. 

Tips : 
  • Jalur VPN akan stabil dan lebih mudah dalam konfigurasi apabila sisi server memiliki jalur internet dedicated dan memiliki IP Publik static.
  • Transfer file antar site akan mengikuti bandwidth terkecil dari kedua site, jadi pastikan bandwidth upload dan download di kedua sisi site mencukupi
  • Untuk perangkat client yang menggunakan OS Windows 7, by default hanya bisa terkoneksi apabila disisi server mengaktifkan encryption

By: Adyatma Yoga K (Mikrotik.co.id)  

Sumber :
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=43

Monday, April 20, 2015

Contoh dan Cara Cara Menggunakan Aplikasi Steganografi

Standard

Contoh dan Cara Cara Menggunakan Aplikasi Steganografi

Pada posting sebelumnya kita telah membahas mengenai pengertian dan contoh aplikasi steganografi. Pada postingan kali ini merupakan kelanjutan dari posting sebelumnya, yaitu kita akan membahas mengenai contoh dan cara menggunakan aplikasi steganografi.

Contoh aplikasi steganografi yang kita gunakan pada contoh kali ini adalah Steghide. Aplikasi ini kita gunakan melalui Command Prompt (CMD). Setelah mendownload aplikasi steghide, langkah-langkah untuk menggunakan aplikasi Steghide adalah sebagai berikut:
  1. Ekstrak file steghide-0.5.1-win32.zip. Pada tutorial ini sayang mengekstrak file tersebut di "local disk C:" saja. Tujuannya agar mudah ketika mengaksesnya, karena kita mengakses aplikasi ini dari Command Prompt (CMD).
    Gambar 1. Ekstrak file steghide-0.5.1-win32.zip
  2. Buka CMD, dengan cara tekan tombol Windows + R, kemudian ketikkan CMD dan tekan enter.
    Gambar 2. Jalankan Command Prompt (CMD)
  3. Setelah CMD muncul, kemudian masuk ke drive "C:\", dengan cara ketikkan perintah "cd..". Ulangi perintah tersebut sampai tampilannya menjadi "C:\". Masuk ke folder steghide-0.5.1-win32, dengan cara ketikkan perintah "cd steghide-0.5.1-win32". Kemudian ketikkan lagi "cd steghide" untuk masuk ke folder steghide.
    Gambar 3. Masuk ke folder steghide
  4. Tentukan file yang akan kita olah, misal nya kita akan menyembunyikan sebuah file .txt kedalam file .jpg. Tentukan lokasi file tersebut terlebih dahulu. Pada tutorial ini, saya meletakkan file .txt dan .jpg nya di drive "D:\" dengan nama masing-masing file picture.jpg dan secret.txt. Kemudian ketikkan perintah berikut :
    steghide embed -cf d:\picture.jpg -ef d:\secret.txt
    Enter passphrase: (Masukkan password)
    Re-Enter passphrase: (Masukkan password lagi)
    embedding "d:\secret.txt" in "d:\picture.jpg"... done
    Perintah ini akan melekatkan file secret.txt kedalam file penampungnya yaitu file picture.jpg.
    Gambar 4. Proses embeding (melekatkan file)
  5. Setelah melekatkan data rahasia anda seperti yang telah dilakukan diatas, anda bisa mengirim file picture.jpg ke orang yang berhak menerimanya. Pada tutorial ini saya mengekstrak file stego pada komputer yang sama, namu dalam lokasi pentimpanan yang berbeda. Penerima harus menggunakan steghide dengan cara berikut :
    steghide extract -sf d:\Wallpaper\picture.jpg
    Enter passphrase:
    wrote extracted data to "secret.txt"
    Gambar 5. Mengekstrak file rahasia dari file covernya.
  6. Jika password yang dimasukkan benar, makan isi dari file asli secret.txt akan di ekstrak dari file stego picture.jpg dan disimpan pada direktori dimana file picture.jpg tersebut disimpan.
  7. Jika anda menerima sebuah file yang berisi data yang dilekatkan, dan anda ingin mendapatkan beberapa informasi tentang file tersebut sebelum mengekstraknya, gunakan perintah berikut:
    steghide info d:\Wallpaper\picture.jpg
    "picture.jpg":
    format: jpeg
    capacity: 16.8 KB
    Try to get information about embedded data ? (y/n) y
    Enter passphrase:
    embedded file "secret.txt":
    size: 24.0 Byte
    encrypted: rijndael-128, cbc
    compressed: yes
    Gambar 6. Melihat informasi tentang file stego sebelum diekstrak.
Demikianlah tutorial penggunaan salah satu contoh aplikasi steganografi, Steghide. Semoga bermanfaat :).

Friday, April 17, 2015

Pengertian dan Contoh Aplikasi Steganografi

Standard

Pengertian dan Contoh Aplikasi Steganografi

Steganografi
Sebelum membahas tentang contoh aplikasi steganografi, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian dari steganografi itu sendiri.

Steganografi

Steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Steganos yang berati "tersembunyi" dan Graphein yang berarti "menulis". Jadi, steganografi secara harfiah berarti menulis tersembunyi/tertutup. Tujuannya adalah untuk menyembunyikan fakta bahwa komunikasi berlangsung. Hal ini sering dicapai dengan menggunakan file cover (yang ukurannya agak besar) dan embedding (menempelkan) pesan rahasia (yang ukurannya agak lebih pendek) ke dalam file ini. Hasilnya adalah file tersebut tampak  tidak berubah (file stego), padahal file tersebut telah berisi pesan rahasia.

Definisi lain, steganografi adalah suatu ilmu menyembunyikan teks pada media lain yang telah ada sedemikian sehingga teks yang tersembunyi menyatu dengan media itu (Rifki Sadikin, 2012). Media yang dimaksud dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Steganografi yang kuat memiliki sifat media yang telah tertanam teks tersembunyi sulit dibedakan dengan media asli namun teks tersembunyi tetap dapat diekstraksi.

Aplikasi Steghide

Setelah browsing cukup lama, akhirnya saya menemukan salah satu contoh aplikasi steganografi, yaitu Steghide. Steghide merupakan salah satu program yang mengimplementasikan teknik penyembunyian pesan yang tahan terhadap Stegdetect (program yang bisa mendeteksi keberadaan sebuah pesan dalam gambar berformat .jpg). Program ini dirancang oleh Stefan Hetzl untuk menyembunyikan beragam file dalam format gambar dan audio. Program ini mengimplementasikan stegosystem yang tahan terhadap serangan first order statistical test. 

Steghide dibangun sebagai open source oleh karena itu dapat secara bebas dimodifikasi dan didistribusikan di bawah GNU General Public Licence. Dengan demikian Steghide berpotensi untuk terus dikembangkan oleh siapa saja. Saat ini Steghide telah mencapai versi 0.5.1 dan dapat diperoleh melalui http://steghide.sourceforge.net/. Steghide telah dapat dijalankan pada sistem operasi Unix dan Windows.

Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan aplikasi Steghide, silahkan baca postingan saya mengenai Contoh dan Cara Menggunakan Aplikasi Steganografi.

Fitur-Fitur Steghide

  • Mengkompresi data yang disembunyikan
  • Mengenkripsi data yang disembunyikan
  • Mendukung arsip berformat JPEG, BMP, WAV, dan AU
  • Melakukan checksum

Dibanding dengan kakas steganografi yang telah ada seperti jsteg ataupun MP3stego, fitur yang dimiliki Steghide lebih banyak. Akan tetapi Steghide belum memiliki GUI dan masih dijalankan melalui command prompt.

Sumber : https://3dadu.wordpress.com/2012/01/02/aplikasi-steganografi/ (Diakses 17 April 2015)

Wednesday, April 1, 2015

Virtualisasi Storange Dan Network

Standard

Virtualisasi Storange Dan Network

A. VIRTUAL STORAGE

1. Pengertian Virtual Storage

Memori virtual adalah suatu teknik yang memisahkan antara memori logis dan memori fisiknya. Teknik ini menyembunyikan aspek-aspek fisik memori dari pengguna dengan menjadikan memori sebagai lokasi alamat virtual berupa byte yang tidak terbatas dan menaruh beberapa bagian dari memori virtual yang berada di memori logis.
Konsep memori virtual dikemukakan pertama kali oleh John Fotheringham pada tahun 1961 dengan menggunakan dynamic storage allocation pada sistem komputer atlas di Universitas Manchester. Sedangkan istilah memori virtual dipopulerkan oleh Peter J. Denning yang mengambil istilah 'virtual' dari dunia optik.
Gambar 1. Memori virtual lebih besar ukurannya dari memori fisik.
Memori merupakan suatu tempat penyimpanan utama (primary storage) yang bersifat sementara (volatile). Ukuran memori yang terbatas menimbulkan masalah bagaimana menempatkan program yang berukuran lebih besar dari ukuran memori fisik dan masalah penerapan multiprogramming yang membutuhkan tempat lebih besar di memori. Dengan pengaturan oleh sistem operasi dan didukung perangkat keras, memori virtual dapat mengatasi masalah kebutuhan memori tersebut. Memori virtual melakukan pemisahan dengan menaruh memori logis ke disk sekunder dan hanya membawa halaman yang diperlukan ke memori utama.
Prinsip dari memori virtual yang perlu diingat adalah bahwa "Kecepatan maksimum eksekusi proses di memori virtual dapat sama, tetapi tidak pernah melampaui kecepatan eksekusi proses yang sama di sistem yang tidak menggunakan memori virtual.

2. Implementasi Memori Virtual

a. Demand paging. 

Menerapkan konsep pemberian halaman pada proses. Demand paging adalah salah satu implementasi dari memori virtual yang paling umum digunakan. Demand paging pada prinsipnya hampir sama dengan permintaan halaman (paging) hanya saja halaman (page) tidak akan dibawa ke dalam memori fisik sampai ia benar-benar diperlukan. 
Penanganan Kesalahan pada Demand Paging
1) CPU mengambil instruksi dari memori untuk dijalankan. 
2) Terjadi interupsi kesalahan halaman, maka interupsi itu menyebabkan trap pada sistem operasi.
3) Jika referensi alamat yang diberikan ke sistem operasi ilegal atau dengan kata lain halaman yang ingin diakses tidak ada maka proses akan dihentikan. Jika referensi legal maka halaman yang diinginkan diambil dari disk.
4) Halaman yang diinginkan dibawa ke memori fisik.
5) Mengatur ulang tabel halaman sesuai dengan kondisi yang baru. Jika tidak terdapat ruang di memori fisik untuk menaruh halaman yang baru maka dilakukan penggantian halaman dengan memilih salah satu halaman. 
6) Setelah halaman yang diinginkan sudah dibawa ke memori fisik maka proses dapat diulang.

Kelebihan Demand Paging
1) Memori virtual yang besar. Memori logis tidak lagi terbatas pada ukuran memori fisik. Hal ini berarti bahwa besar suatu program tidak akan terbatas hanya pada ukuran memori fisik tersedia.
2) Penggunaan memori yang lebih efisien. Bagian program yang dibawa ke memori fisik hanyalah bagian program yang dibutuhkan sementara bagian lain yang jarang digunakan tidak akan dibawa.
3) Meningkatkan derajat multiprogamming. 
Derajat multiprogramming menunjukkan banyaknya proses yang berada di memori fisik.
4) Penggunaan I/O yang lebih sedikit. Hal ini dapat terjadi karena permintaan halaman hanya membawa bagian yang diperlukan dari suatu program. 

b. Demand segmentation

Demand Segmentation lebih kompleks diterapkan ukuran segmen yang bervariasi. Segmentasi adalah sebuah bagian dari managemen memori yang mengatur pengalamatan dari memori yang terdiri dari segmen-segmen. Keuntungan dari segmentasi adalah menyangkut masalah pembagian penggunaan kode atau data. 

Setiap proses mempunyai tabel segmen yang digunakan oleh dispatcher untuk menentukan tabel segmen dari perangkat keras yang mana akan digunakan ketika proses yang bersangkutan di eksekusi oleh CPU. Segmen akan berbagi ketika anggota dari elemen tabel segmen yang berasal dari dua proses yang berbeda menunjuk ke lokasi fisik yang sama. Pembagian tersebut terjadi pada level segmen, maka, informasi apa pun dapat dibagi jika didefinisikan pada level segmen. 

Kinerja
Dalam proses demand paging, jika terjadi page fault maka diperlukan waktu yang lebih lambat untuk mengakses memori daripada jika tidak terjadi page fault. Hal ini dikarenakan perlu adanya penanganan page fault itu sendiri. Kinerja demand paging ini dapat dihitung dengan menggunakan effective access time yang dirumuskan sebagai berikut:
effective access time = (1 – p) x ma + p x page fault time

3. Keuntungan Penggunaan Memori Virtual

a. Berkurangnya proses I/O yang dibutuhkan . Misalnya untuk program butuh membaca dari disk dan memasukkan dalam memory setiap kali diakses.
b. Ruang menjadi lebih leluasa karena berkurangnya memori fisik yang digunakan. Contoh, untuk program 10 MB tidak seluruh bagian dimasukkan dalam memori fisik. Pesan-pesan error hanya dimasukkan jika terjadi error.
c. Meningkatnya respon, karena menurunnya beban I/O dan memori.
d. Bertambahnya jumlah pengguna yang dapat dilayani.

4. Macam-macam Virtualisasi Storage

a. Virtual Memory Di Windows

Pada komputer jumlah memory yang tersedia adalah jumlah antara memory fisik/RAM dengan virtual memory. Virtual memory adalah sebuah porsi pada hard disk yang di-set menyerupai RAM oleh system. Virtual memory merupakan ruang penyimpanan sementara yang digunakan untuk menjalankan program yang membutuhkan memory yang lebih besar dari memory fisik.
Windows merekomendasikan ukuran minimal dari vitual memory adalah 1.5 kali dari memory fisik. Jika anda memiliki beberapa harddisk, misal hardisk pertama adalah C: dan harddisk kedua adalah D: dan anda jarang menggunakan drive D:, anda dapat memindahkan virtual memory ke drive D:. Memindahkan virtual memory ke harddisk yang jarang digunakan akan sedikit meningkatkan performa.

Cara Kerja
Virtual Memory digunakan dengan membuat suatu file khusus yang disebut swapfile atau paging file. Virtual memory digunakan pada saat operating system kehabisan memory, dimana o.s. akan memindahkan data yang paling terakhir diakses ke dalam swapfile di hardisk. Hal ini mengosongkan/ membebaskan beberapa ruang kosong pada memory untuk aplikasi yang akan digunakan selanjutnya. Operating system akan melakukan hal ini secara terus menerus ketika data baru diisi pada ram.

b. Virtual Memory Di Linux

Managemen Memori di Linux
Memori managemen merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem operasi. Karena adanya keterbatasan memori, diperlukan suatu strategi dalam menangani masalah ini. Jalan keluarnya adalah dengan menggunakan memori virtual. Dengan memori virtual, memori tampak lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya.
Ruang alamat yang besar
Sistem operasi membuat memori terlihat lebih besar daripada ukuran memori sebenarnya. Memori virtual bisa beberapa kali lebih besar daripada memori fisiknya.
Pembagian memori fisik yang adil
Managemen memori membuat pembagian yang adil dalam pengalokasian memori antara proses-proses.
  • Virtual PFN
  • PFN fisik
  • informasi akses page dari page tersebut
Untuk menerjemahkan alamat virtual ke alamat fisik, pertama-tama CPU harus menangani alamat virtual PFN dan offsetnya di virtual page. CPU mencari tabel page proses dan mancari anggota yang sesuai degan virtual PFN. Ini memberikan PFN fisik yang dicari. CPU kemudian mengambil PFN fisik dan mengalikannya dengan besar page untuk mendapat alamat basis page tersebut di dalam memori fisik. Terakhir, CPU menambahkan offset ke instruksi atau data yang dibutuhkan. Dengan cara ini, memori virtual dapat dimap ke page fisik dengan urutan yang teracak.

B. VIRTUAL NETWORK

1. Pengertian Virtualisasi Network

Virtual network adalah  jaringan komputer yang terdiri dari jaringan virtual yang saling terhubung (virtual network link). Virtual Network Link adalah hubungan yang terjadi tanpa koneksi fisik (kabel atau nirkabel) antara dua perangkat komputer, tetapi diimplementasikan dengan menggunakan metode virtualisasi jaringan. 
Bentuk umum dari virtualisasi jaringan terdiri dari 2 bagian :

a. Protocol-based, misalnya VLAN, VPN, dan VPLS

  • Sebuah VLAN dapat dibuat dengan partisi LAN fisik menjadi beberapa LAN logis menggunakan ID VLAN. Atau, beberapa LAN fisik dapat berfungsi sebagai LAN logis tunggal. Jaringan dipartisi dapat pada satu router , atau beberapa VLAN dapat di beberapa router seperti beberapa fisik LAN akan. Sebuah VLAN dapat di VPN.
  • Sebuah virtual private network (VPN) terdiri dari beberapa jarak jauh titik akhir (biasanya router, gateway VPN klien perangkat lunak) bergabung dengan semacam terowongan melalui jaringan lain, biasanya jaringan pihak ketiga. Dua titik akhir tersebut merupakan 'Point to Point Virtual Private Network (VPN atau PTP). Menghubungkan lebih dari dua titik akhir dengan meletakkan di tempat mesh terowongan menciptakan 'Multipoint VPN'.
  • Sebuah VPLS (Virtual Private LAN Service) adalah jenis tertentu Multipoint VPN. VPLS dibagi menjadi Transparan LAN Services (TLS) dan Ethernet Virtual Connection Services. Sebuah TLS mengirimkan apa yang diterimanya, sehingga memberikan pemisahan geografis, tetapi tidak subnetting VLAN. Sebuah EVCS menambahkan ID VLAN, sehingga memberikan pemisahan geografis dan VLAN subnetting.

b.Virtual devices-based, seperti jaringan yang menghubungkan mesin virtual di dalam hypervisor.

Sebuah contoh umum dari jaringan virtual yang didasarkan pada perangkat virtual adalah jaringan di dalam hypervisor mana lalu lintas antara server virtual yang diarahkan menggunakan switch virtual (vSwitches) bersama dengan router virtual dan firewall virtual untuk segmentasi jaringan dan isolasi data. Jaringan tersebut dapat menggunakan protokol non-virtual seperti Ethernet serta protokol virtualisasi seperti protokol VLAN IEEE 802.1Q .

2. Konsep VMWare virtual networking

Tiga penyedia sarana vmware untuk mensinergiskan kemampuan jaringan dengan baik dengan canggih. Kemampuan jejaring yang diberikan oleh vmware esx vmware virtual center dan server. Dengan jaringan virtual, kita dapat melakukan di dalam mesin virtual sama seperti kita bisa membangun mesin yang rumit dan fisik dalam jaringan pelayanan di berbagai seluruh dunia, produksi dan pengembangan deployments untuk digunakan atau tujuan. Tombol pada mesin sehingga virtual host server yang sama dengan orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan menggunakan protokol yang akan digunakan di atas fisik tanpa perlu melakukan penambahan jaringan fisik. Server esx juga mendukung virtualisasi sesuai dengan standar yang vlans vlan implementations dari pedagang lain.
Sebuah mesin yang dapat digunakan satu atau lebih konfigurasi dengan ethernet adapter. Masing-masing alamat ip yang telah kita lakukan. Sebagai hasilnya, mesin dengan sifat fisik yang sama seperti jaringan mesin dari virtual. Dengan conceptsin vmware jaringan itu, membuat jaringan dengan fungsi fisik dengan jaringan ini tidak mungkin. Ini merupakan pedoman untuk pengguna yang menginginkan infrastruktur vmware 3 pemahaman yang jelas tentang desain dasar dari kemampuan jaringan prasarana vmware 3 dalam merancang dan penempatan dalam cara yang mempengaruhi datacenter itu.

3. Perangkat-Perangkat yang Membangun Jaringan Virtual

a. Virtual Switch

Switch fisik, sebuah tombol  yang memungkinkan kita untuk terhubung dengan komponen jaringan lainnya secara bersama. Virtual switch yang dibuat oleh software VMware Workstation, dibutuhkan sebanyak Sembilan switch. Kita dapat menghubungkan satu atau lebih mesin virtual ke switch.
Secara default, beberapa switch dan jaringan yang terkait menggunakan nama konfigurasi khusus :
  •   Bridge network menggunakan VMnet0
  •   Jaringan host-only menggunakan VMnet1
  •   Jaringan NAT menggunakan VMnet8

Cara  menghubungkan mesin virtual ke switch  yaitu dalam mesin editor ada pengaturan editor, pilih adapter jaringan virtual untuk menghubungkan, kemudian konfigurasi adapter untuk menggunakan jaringan virtual yang diinginkan.

b. Bridge 

Bridge memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin virtual ke LAN yang digunakan oleh host computer kita. Ini akan menghubungkan jaringan adapter didalam mesin virtual kita ke adapter Ethernet fisik didalam host computer.
Bridge dipasang selama instalasi VMware Workstation ( pada host linux, kita harus memilih untuk membuat jaringan bridge yang tersedia untuk mesin virtual). Bila membuat mesin virtual baru menggunakan jaringan bridge, bridge sudah diatur secara otomatis.

c. Host Virtual Adapter

Host virtual adapter adalah adapter Ethernet virtual yang muncul untuk system operasi host kita sebagai VMware Ethernet adapter virtual pada host windows dan sebagai antarmuka host-only pada host linux. Host virtual adapter memungkinkan kita untuk berkomunikasi antar host computer dan mesin virtual pada host computer. Host virtual adapter digunakan dalam host-only dan konfigurasi NAT.
Host virtual adapter tidak terhubung ke jaringan eksternal kecuali jika kita mengatur perangkat lunak khusus pada host computer - proxy server, misalnya untuk menghubungkan adapter host-only ke adapter jaringan fisik. Perangkat lunak yang menciptakan host virtual adapter diinstal ketika kita menginstal VMware Workstation (pada host linux, kita harus pilih memnuat host-only jaringan yang tersedia untuk mesin virtual). Host virtual adapter kemudian dibuat secara otomatis ketika kita boot host computer.

d. NAT Device

NAT (network address translation) merupakan perangkat yang memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin virtual ke jaringan eksternal ketika kita hanya memiliki satu alamat IP jaringan pada jaringan fisik, dan alamat yang digunakan oleh host komputer. Kita bisa menggunakan NAT untuk menghubungkan mesin virtual ke Internet melalui koneksi dial-up pada host komputer, melalui adapter Ethernet host komputer, atau melalui adapter Ethernet nirkabel. NAT juga berguna ketika kita harus terhubung ke jaringan non-Ethernet, seperti Token Ring atau ATM.
Perangkat NAT sudah diatur secara otomatis ketika kita menginstal VMware Workstation. (Pada host Linux, kita harus memilih untuk membuat NAT yang tersedia untuk mesin virtual).

e. DHCP Server

DHCP (host protokol konfigurasi dinamis) server menyediakan alamat jaringan IP untuk mesin virtual dalam konfigurasi yang tidak dijembatani ke jaringan eksternal. Misalnya, host-only dan konfigurasi NAT.

f. Network Adapter

Suatu adapter jaringan virtual diatur untuk mesin virtual saat kita membuatnya dengan Mesin Virtual Wizard baru menggunakan berbagai jenis jaringan.

4. Komponen VMware Infrastruktur Networking

Tiga komponen jaringan yang menyusun sebuah rancangan jaringan modular untuk menggunakan ruang gerak yang maksimal. Komponen kunci virtual yang disediakan oleh jaringan infrastruktur virtual 3 ethernet yang virtual adapters, mesin virtual yang digunakan oleh individu, dan tombol virtual, yang menghubungkan mesin virtual untuk satu sama lain dan berhubungan baik dan mesin virtual server esx pelayanan yang nyaman untuk jaringan eksternal, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Bagian yang telah mengikuti masing-masing dari semua komponen tersebut.
Gambar 2. Komponen yang mengelola jaringan virtual.
Vmware virtual center menyediakan alat untuk membangun dan memelihara infrastruktur jaringan virtual anda, seperti terlihat pada gambar 5. Anda dapat menggunakan virtual center untuk menambahkan, hapus, mengubah dan switch untuk mengatur virtual dan pelabuhan VLAN dan bekerja sama dengan kelompok. Anda dapat menggunakan fitur virtual center peran untuk menetapkan izin membutuhkan administrator jaringan untuk mengelola jaringan maya.

Referensi :
Hillview Ave. Palo Alto. 2007, VMware Virtual Networking Concepts. U.S.A: VmWare Information Guide
DemandSegmentation_TBM_CarlisleTW
Internet Virtual Storage. Diakses pada tanggal 30 maret 2015. Diperoleh dari : http://www.cryer.co.uk/resources/virtualstorage.htm
Kuswari Hernawati. Internet Virtual Storage sebagai Alternatif Penyimpanan Data 
Wikipedia. Virtual Network. Diakses pada tanggal 30 Maret 2015. Diperoleh dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Virtual_network
VMware Workstation 5.5 Components of the Virtual Network Komponen Virtual Network. Diakses pada tanggal 30 Maret 2015. Diperoleh dari: https://www.vmware.com/support/ws55/doc/ws_net.html



Wednesday, March 25, 2015

VMWare VMotion® dan VSAN

Standard

VMWare VMotion® dan VSAN

A. Pengertian vMotion®

VMWare vCenter adalah sebuah Server yang berfungsi untuk mengontrol, me-manage, serta melakukan berbagai konfigurasi pada sejumlah Host vSphere Server maupun VM serta kolaborasi untuk vMotion serta sejumlah fitur enterprise lainnya. Jika punya 5 buah Host vSphere Server, maka pastinya untuk me-remote kelima vSphere tersebut kita harus membuka 5 vSphere Client.
Jika kita mengunakan vCenter, maka kita tidak perlu lagi membuka 5 vSphere Client untuk me-remote kelima vSphere Server tersebut. Cukup kita me-remote ke vCenter dan selanjutnya kita dapat me-remote kelima vSphere Server tersebut via vCenter ini.
VMware® vMotion® merupakan salah satu fitur VMware vCenter Server™ yang memungkinkan perpindahan virtual machine yang sedang berjalan dari suatu host yang telah diinstalasikan VMware ESXi™ ke host lainnya yang telah diinstalasikan VMware ESXi™, tanpa adanya downtime dari virtual machine tersebut.
vMotion memungkinkan keseluruhan kondisi dari virtual machine yang sedang berjalan berada pada proses enkapsulasi pada memory dan tersimpan berupa sekumpulan file pada storage. Untuk kondisi tersebut, vMotion memerlukan setidaknya sebuah jaringan bertipe Gigabit Ethernet yang dikhususkan untuk fitur tersebut dalam rangka perpindahan memory dari satu host ESXi ke host ESXi yang lainnya.
Sekumpulan file virtual machine yang tersimpan pada storage untuk vMotion, tidak memerlukan perpindahan karena antara host sumber dan host tujuan dapat mengakses storage yang berisi sekumpulan file virtual machine tersebut. Perpindahan virtual machine mengelola perubahan nama host, alamat IP dan alamat Media Access Control (MAC).  Dengan adanya vMotion tersebut, memungkinkan tingkat layanan yang lebih tinggi dan perpindahan virtual machine dari suatu host ke host yang lain, dalam rangka : 
Φ Penggunaan hardware yang lebih efisien.
Φ Dapat mengakomodasi downtime server yang ditujukan untuk maintenance suatu hardware server host.
Φ Pendistribusian beban kerja virtual machine antar berbagai macam host yang telah diinstalasikan ESXi.
Pada Gambar 1 menjelaskan mengenai konsep vSphere® vMotion® oleh ESXi atau kernel VM pada beberapa host fisik yang memungkinkan terjadinya migrasi virtual machine tanpa mematikan layanan TI yang sedang berjalan.
Gambar 1. Penggunaan VMware™ vSphere® vMotion®


B. Mekanisme Kerja vMotion

Proses perindahan secara on-the-fly suatu virtual machine dari suatu host ke host yang lain, dapat dimungkinkan berkat adanya dukungan dari teknologi berikut ini, diantaranya adalah :
  1. Keseluruhan kondisi virtual machine dalam keadaan ter-enkapsulasi melalui sekumpulan files yang terletak pada media storage yang digunakan bersama-sama seperti : media Fibre Channel, iSCSI Storage Area Network (SAN) atau Network Attached Storage (NAS). VMware™ vStorage® VMFS dapat mengakomodasi keperluan instalasi VMware™ ESX® pada beberapa host dalam mengakses file-file virtual machine secara bersamaan.
  2. Memory aktif dan kondisi eksekusi yang tepat untuk setiap virtual machine dapat mempercepat proses migrasi virtual machine pada host asal yang telah diinstalasikan ESX  ke host tujuan yang telah diinstalasikan ESX. vMotion® menjaga pada waktu transfer prosesnya tidak terlihat oleh pengguna dengan mekanisme penjagaan lintasan migrasi pada memory dalam bentuk bitmap. Pada saat keseluruhan memory dan kondisi sistem dimigrasikan ke host tujuan, maka vMotion® menahan virtual machine asal, melakukan penduplikasian bitmap ke host tujuan dan memulai kembali keadaan sistem virtual machine pada host tujuan. Keseluruhan proses tersebut membutuhkan waktu kurang dari 2 detik pada jaringan Gigabit Ethernet.
  3. Jaringan yang digunakan oleh virtual machine juga divirtualisasi oleh host yang telah diinstalasikan ESX. Hal ini diperlukan untuk menjaga kondisi pada saat setelah migrasi, bahwa identitas jaringan virtual machine dan koneksi jaringan sudah ditetapkan serta dialokasikan sebelumnya. vMotion® mengelola virtual MAC address sebagai bagian dari proses migrasi tersebut. Pada saat host tujuan teraktivasi, maka vMotion® melakukan proses ping terhadap router jaringan untuk memastikan koneksi telah siap sebagai lokasi fisik virtual machine yang baru untuk virtual MAC address. Hal tersebut untuk menghasilkan keadaan zero downtime dan tidak terdapat gangguan terhadap pengguna.

Sedangkan tahapan dan proses perpindahan virtual machine dapat dijelaskan melalui proses sebagai berikut :
  1. Proses migrasi dengan fitur vMotion diawali dengan modul Migrate Virtual Machine. Pada contoh ini, host asal (Source) dan host tujuan (Destination) sama-sama memiliki akses terhadap media storage yang menyimpan file-file virtual machine.
  2. Kondisi memory virtual machine yang akan dimigrasikan diduplikasi melalui jaringan vMotion® dari host asal ke host tujuan. Sementara itu para pengguna masih dapat mengakses virtual machine tersebut dan melakukan update halaman pada memory. Daftar halaman yang termodifikasi tersimpan pada bitmap memory pada host asal.
  3. Setelah memory dari virtual machine diduplikasikan dari host asal ke host tujuan, kondisi virtual machine tidak berubah dan tidak terdapat aktivitas tambahan yang terjadi pada virtual machine. Selama waktu tidak berubah tersebut, vMotion® melakukan transfer kondisi virtual machine dan bitmap memory  ke host tujuan.
  4. Setelah kondisi virtual machine tidak berubah pada host asal, virtual machine segera dilakukan inisialisasi dan memulai berjalan pada host tujuan. Sebagai tambahan, permintaan Reverse Address Resolution Protocol (RARP) menginformasikan sub jaringan bahwa MAC address dari virtual machine saat ini dalam keadaan menyala pada port yang baru pada switch jaringan.
  5. Saat ini pengguna dapat mengakses virtual machine pada host tujuan setelah berpindah dari host asal dan virtual machine selanjutnya dihapus dari host asal.

Pada Gambar 2 menjelaskan mengenai mekanisme kerja vMotion® pada saat melakukan virtual machine migration.
Gambar 2. Mekanisme kerja vMotion®

C. Pengertian Virtual SAN

VMware Virtual SAN adalah software untuk penyimpanan di Vmware Vsphere. VMWare virtual SAN mampu menyediakan tingkatan baru storage hypervisor–convergensy.
Mengabstraksikan dan mengumpulkan disk magnetik internal dan perangkat flash dari server x86 (32 bit) yang menjadi standar industri untuk menghasilkan datastore bersama berkinerja tinggi dan tangguh untuk mesin virtual (VM).
Berdasarkan pengukuran internal, Virtual SAN memiliki 2 juta input / output operations for second (IOPS) untuk read – only workload pada 32 node cluster dan 640.000 IOPS untuk mixed workload cluster pada 32 node cluster.
Vmware Virtual SAN adalah solusi storage sangat sederhana yang optimal untuk lngkungan virtual yang membawa pendekatan aplikasi – sentris untuk managemen storage.
VMWare Virtual SAN menyederhanakan penyediaan dan manajemen storage serta mengurangi biaya kepemilikian (TCO) yang memungkin model operasional yang lebih lincah. Peranti lunak ini juga memberikan keandalan dan ketahanan dari sebuah sistem storage enterprise (memiliki banyak features), dan sangat tangguh melindungi data dalam hal kegagalan sehingga peranti-peranti ini untuk lingkungan virtual seperti virtual desktop infrastruktur (VDI).
Pada peranti lunak ini juga didukung sejumlah fitur seperti hypervisor terkonvergensi. Fitur ini tertanam dalam kernel VMWare sehingga VMWare Virtual SAN menghantarkan jalur data yang lebih efisien dan untuk kinerja yang unggul dan meminimalkan penmanfaatan sumber daya mengakibatkan konsumsi kurang dari 10% sumber daya CPU.
VMWare Virtual SAN menggunakan flash untuk memberikan percepatan kinerja melalui read/write caching. Perangkat lunak ini menyediakan pendekatan granular dan elastis terhadap penyediaan kinerja dan kapasitas yang memungkinkan user untuk secara linear melakukan skalabilitas cluster yang dibutuhkan dengan menambahkan sejumlah node ke sebuah cluster atau sejumlah disk ke node tersendiri. Satu VMWare Virtual SAN datastore dapat memberikan tingkat layanan yang berbeda berdasarkan kebijakan VMWare tersendiri.
Dengan Clustering server Harddisk Virtual SAN menciptakan penyimpanan data yang optimal yang di desain untuk lingkungan Virtual. Secara alternatif Vitual SAN digunakan pada arsitektur penyimpanan flash , dimana perangkat flash digunakan sebagai write catche ketika Solid Straigt Drive menyediakan persistensi dan konsistensi data dan respon yang cepat selama beberapa kali. Semua arsitektur flash mengizinkan tiering Solitstate untuk implementasi biaya murah,maksudnya untuk menulis cache dan membaca cache.Virtual SAN dapat digunakan tanpa membutuhkan Software tambahan , ini dapat diaktifkan dengan beberapa kali klik, ini diatur dari Vsphere web client dan terintegrasi dengan Vmware Stak termasuk fitur seperti Vmotion, HA, DRS (Distributed Resource Scheduler)dan produk Vmware lainnya seperti Vmware Vsenter dan lain-lain.
VM Storage servis level dikontrol melalui kebijakan VM sentrik yang bisa di set dan dimodifikasi.Virtual SAN itu mandiri, dimana dia dapat menyesuaiakan perubahan dan penyeimbangan sumber daya penyimpanan.Kebijakan ini menghasilkan penyimpanan manual menjadi otomatis dan majemen penyimpanan menjadi sederhana untuk Virtual Mesin.Berdasarkan arsitektur HyperVisor – Conferged yang terpasang di dalam Vsphere kernel Virtual SAN membuat penempatan data dan input output menjadi optimal. Karena arsitektur nya langsung terletak di datapath input output yang bisa mengirimkan level kinerja tertinggi tanpa tambahan overhead ke CPU,dibandingkan dengan penyimpanan virtual lainya yang berjalan terpisah diatas HyperVisor Virtual SAN memiliki arsitektur distribusi yang mengiinkan untuk elastis, non –distruptrive scaling. Kapasitas dan kinerja dapat diukur dalam satu waktu dengan menambah host baru ke cluster atau kapasitas dan kinerja bisa diukur secara mandiri dengan menambah drive baru ke host yang tersedia. Model ini menyediakan pengukuran linear dan granular sepanjang waktu.
Gambar 3. Arsitektur Virtual SAN
What VSAN consists of:

  • ESXi hosts
  • vCenter 5.5
  • VSAN Network – VMkernel port group on 1GB or 10GB
  • (preferred) NICs
  • Disk Groups – a collections of a single SSD and up to 7 HDDs
  • Up to 5 Disk Groups per ESXi host
  • SSD should be at least 10% of HDD capacity in Disk Group
  • HA Cluster
  • Storage Profile


D. Cara Kerja Virtual SAN
Sebagai gambaran tingkat tinggi, VMware VSAN memanfaatkan penyimpanan lokal masing-masing host dan menggabungkannya ke dalam datastore tunggal, yang dibagi antara semua host di cluster.
Semua HDD disajikan secara individual untuk host. Jadi, Anda perlu controller yang mendukung JBOD atau passthrough, sehingga ESXi dapat melihat setiap disk individu.
Disk SSD dalam setiap kelompok disk tidak digunakan untuk kapasitas, tapi digunakan untuk Cache. 70% untuk read cache dan 30% untuk write cache. Semua write pergi ke SSD pertama.
VSAN tidak memanfaatkan RAID, melainkan, memanfaatkan RAIN (Redundant Array of Independent Nodes). Dengan menggunakan variabel didefinisikan dalam profil penyimpanan kita, kita dapat menetapkan setiap VM untuk menahan 1 atau lebih kegagalan disk, atau 1 atau lebih kegagalan host, memastikan redundansi dan uptime.
Profil penyimpanan juga akan memungkinkan kita untuk menentukan jumlah HDD yang akan diletakkan di VM. Dengan striping VM melalui multiple HDDs, kita dapat meningkatkan kinerja untuk data yang saat ini tidak berada dalam read cache.

E. Kelebihan Virtual SAN
Kelebihan dari Virtual SAN adalah :

  1. Radically Simple Storage Management. Manajemen kebijakan berbasis arus penyediaan penyimpanan dan administrasi yang sedang berlangsung, secara otomatis menjaga ditentukan kapasitas penyimpanan, kinerja dan ketersediaan tingkat untuk setiap mesin virtual
  2. Self – Tuning Storage and Dynamic Load Balancing. Mempertahankan kapasitas penyimpanan, kinerja dan ketersediaan tingkat tertentu untuk masing-masing mesin virtual individu secara otomatis.
  3. Two – Clicks Storage Provisioning. Virtual SAN memungkinkan Anda dengan cepat penyediaan bersama penyimpanan langsung dari VMware vCenter ™ selama pembuatan mesin virtual, secara otomatis menggabungkan disk server dalam cluster.
  4. Seamless Integration with Vmware vSphere and vCenter. Virtual SAN terintegrasi dengan semua fitur vCenter, dan memungkinkan manajemen penyimpanan langsung vCenter dengan kemudahan yang sama seperti menghitung.
  5. High Performance with SSD Caching. Dibangun ke dalam kernel vSphere untuk latency terendah, Virtual SAN menggunakan read / write SSD caching di setiap host dan menyediakan penempatan data yang cerdas dalam cluster.
  6. Resiliency Against Multiple hardware Failures. Mendapatkan kemampuan untuk mentolerir beberapa kegagalan disk dan node, ditambah efisien, hemat waktu istirahat-ganti pendekatan pemeliharaan perangkat keras.
  7. Dynamic Scalling of Performance and Capacity. Skala pada permintaan dengan menambahkan host dengan cepat atau panas-menambah disk untuk node server yang ada.
  8. Reduced CapEx via Server Disks. Leverage inexpensive server disks for shared storage, avoiding the capital expense of specialized hardware.
  9. High Performance, Lower TCO. Mengotomatisasi dan mengkonsolidasikan storage untuk mendapatkan kinerja yang sama atau lebih baik dengan arsitektur converged efisien, menghasilkan penghematan yang signifikan dalam kekuasaan, ruang dan pendinginan biaya.


F. Step to Installation Virtual SAN
To start with, in my lab environment, I have 4 servers that will participate in the VSAN cluster, and 3 of which will provide storage resources to the VSAN cluster.
3x DL160 G6 with:

  • 128GB SSD
  • 3x 250GB SATA drives (or larger)
  • 1x DL360 G6

At this point, I have already added all 4 servers into a cluster with HA off.
Step 1: Enable the VSAN service on a VMKernel port.

  • Create your virtual switches, and create at least 1 VMKernel port that will be used for VSAN traffic.
  • Be sure to keep the Switch names the same across hosts!
  • Edit the VMKernel port and check the box for Virtual SAN Traffic.
  • Save the port settings, repeat for each host.
  • Time Saver: Use host profiles!

Gambar 4. Pemilihan Port  untuk Virtual SAN Traffic
In my lab, I am using standard switches, with 2 virtual switches, each with a VMKernel port. 1 is dedicated for VSAN traffic, and the other is shared with the Management and Virtual Machine Traffic.
Gambar 5. Pemilihan Switch
Step 2: Enable VSAN on the Cluster
Select your cluster, and choose the Manage tab, and the select General under Virtual SAN.
  • Edit, and check the box to Turn ON Virtual SAN.
  • Choose your setting for “Add disks to storage”
    o Manual – You will select each disk that will be a part of the Virtual SAN
    o Automatic – VSAN will select all eligible disks for you and add them
  • Click OK
Gambar 6. Edit Virtual SAN Setting
Step 3: Add Disks to Disk Groups
Since I chose Manual mode, I will need to add my disks into Disk Groups. A Disk Group is a collection of 1 SSD, and multiple HDD drives. You can have multiple disk groups per host if capacity allows.
  • Still in Virtual SAN settings under the cluster, select the Disk Management section.
  • Click on the Claim Disks button, and select the drives for use in Virtual SAN.
  • Alternatively, select each host, and manually create Disk Groups per host.
Claim Disks:
Gambar 7. Claim Disk for VSAN Use
Create Disk Group:
Gambar 8. Create Disk Group
Step 4: Start building Virtual Machines!
Yes, it is that easy. You now have a datastore called vsanDatastore. 
My DL360 G6 server can also access this datastore, since I enabled VSAN on the VMKernel port groups, even though it’s not providing any resources to the VSAN cluster.

Referensi :
Santoso, Berkah I. 2013. E-Book-Bermain-dengan-Infrastruktur-Virtual-VMware-vSphere-Tulisan-Kesepuluh. Komunitas Cloud Computing Indonesia. http://www.vmware.com/files/pdf/VMware-VMotion-DS-EN.pdf (Diakses 24 Maret 2015).
https://books.google.co.id/books?id=SW7Yj_UvGsQC&pg=PT140&lpg=PT140&dq=Penyimpanan+Virtual+Metode+Akses+%28VSAM%29Penyimpanan+Virtual+Metode+Akses+%28VSAM%29&source=bl&ots=1BqtR0Bw2M
&sig=7ifXJKBzKbnY90pyCwzEXX7N5Yo&hl=id&sa=X&ei=_uAQVdnJA86FuwSBgoLIDw&redir_esc=y#v=onepage&q=Penyimpanan%20Virtual%20Metode%20Akses%20%28VSAM%29Penyimpanan%20Virtual%20Metode%20Akses%20%28VSAM%29&f=false. (Diakses 24 Maret 2015).
http://tsmith.co/2014/vsan-overview/. (Diakses 25 Maret 2015)